Senin, 07 Januari 2013

Hujan



Pandeglang 08/01. Hujan yang mengguyur dari sejak pagi belum berhenti hingga pukul 12.35 WIB membuat riskan akan kondisi daerah yang rawan terkena banjir. Betapa tidak, guyuran air yang tanpa henti terus mengalir mencari tempat rendah dan bisa kita bayangkan jika tempat penampungan atau saluran air yang berupa sungai atau lainnya tidak dapat menampung luapan air yang terus memenuhi muara di hilir sungai.

Kondisi tersebut diperparah dengan jejak-jejak galian pasir disekitar aliran sungai yang membuat rentan tergerusnya bibir sungai dan akhirnya membuat banjir pasir melanda. Belum lagi batuan-batuan sebagai pengunci tanah yang hilang akibat diambil untuk dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dan akibatnya adalah bandang yang tidak bisa dihindari yang kemudian membuat masyarakat yang berdiam di dekatnya mendapatkan imbas dari luapan air sungai dimaksud.

Hutan yang tadinya hijau ranau dengan berbagai ekosistemnya telah berganti menjadi kebun-kebun, pesawahan dan hutan produksi yang isinya bukan tanaman penyerap air, namun lebih ke tumbuhan produksi yang beberapa tahun sekali akan di gunduli dan kemudian ditanami kembali.

Sampah yang menumpuk di saluran-saluran air menambah parahnya kondisi yang telah rusak. Belum lagi bau yang timbuk disaat air surut dan terjemur oleh sinar matahari.

Bagaimana kemudian Masyarakat bersama para pihak yang berkepentingan dengan hal ini bersama-sama untuk saling bertukar fikiran dan kemudian merumuskannya hingga melakukan penanggulangan agar tidak lagi terjadi banjir. Mungkinkah itu dilakukan?

Semoga kita semua diberikan hidayah dan fikiran yang terang untuk dapat menemukan jalan keluar bagi penanggulangan bencana  yang kerap dan bahkan menjadi ‘langganan’ khususnya di wilayah Kabupaten Pandeglang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar